running text

*** “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.” (HR Muttafaqun Alaih) ***

Rabu, 26 Oktober 2011

Tips Jika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Sakit hati, kecewa atau bahkan merasa malu bila kita menyadari bahwa cinta yang kita bangun ternyata hanya bertepuk sebelah tangan. Ironis sekali kedengarannya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan terkadang kamu yang mengalaminya akan merasa bahwa kamu yang berlaku salah. Karena terlalu membesarkan perhatian yang kamu terima dari seseorang. 

Namun kehidupan akan terus berjalan. Tidak perlu menyesali secara berlebihan apa yang menimpa kamu. Yakinkan bahwa mungkin orang yang kamu sukai bukan orang terbaik yang patut mendapatkan cinta kamu. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menolong diri kamu sendiri dan mengeluarkan diri kamu dari rasa sedih yang terkadang berkepanjangan. 

1. Sadari Posisi Kamu
Sadarilah, betapa besar rasa suka kamu pada dirinya, dia tidak akan membalas perasaan kamu. Kamu tidak bisa membuat seseorang jatuh cinta pada kamu walaupun segigih apapun usaha kamu. Lebih baik kamu berusaha mencari kesibukan untuk menghilangkan perasaan kamu yang besar padanya.

2. Yakinkan Bahwa Kita Akan Mendapatkan Yang Terbaik. 
Kamu pantas mendapatkan seseorang yang menghargai dan peduli dengan kamu. Untuk itu tanamkan keyakinan pada diri kamu bahwa suatu saat kamu akan memperoleh yang terbaik, seperti yang diharapkan. Dengan keyakinan seperti itu kamu bisa menanamkan rasa percaya diri untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik.

3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Kebanyakan dari kamu mungkin akan menyalahkan diri sendiri dengan mempertanyakan kenapa hal ini bisa menimpa kamu. Seandainya lebih berhati-hati dan tidak mengembangkan perasaan lebih jauh atas semua perhatian dan kasih sayangnya, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi. Hal seperti itu akan kerap menghantui pikiran kamu. Tapi untuk saat ini jauhkan rasa bersalah dari hati kamu. Jangan buat pengandai-andaian. Dan jangan pernah membayangkan hal-hal yang tidak berguna. 

4. Jangan Mengembangkan Perasaan Kamu
Mungkin kamu sempat berpikir bahwa penolakan tersebut hanyalah masalah waktu. Dan kamu berusaha memperbaiki diri habis-habisan untuk mendapatkan perhatiannya kembali. Jangan pernah mencoba-coba mendapatkannya kembali, kamu tidak akan pernah berhasil. Sepertinya hal tersebut telah terlambat. Jika ingin berubah lakukan untuk diri sendiri. Dan sekarang sudah waktunya memikirkan diri kamu sendiri.

5. Carilah Orang Lain Yang Mengerti Kamu
Saat seperti ini adalah saat yang tepat untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Atau mencari keluarga atau teman yang dapat memahami perasaan kamu. Berbagilah dengan mereka, siapa tahu dari mereka,kamu mendapatkan pelajaran yang patut diikuti.

6. Tekuni Hobi
Lakukan hobi ataupun segala sesuatu yang membuat kamu gembira. Lepaskan pikiran dan perasaan dari segala sesuatu yang sudah lewat. Caranya dengan menyibukkan diri.

7. Buka Lembaran Baru
Tutup kesedihan kamu. Buka lembaran baru dalam kehidupan . Bila merasa marah, kecewa atau hal yang lainnya, mungkin hal tersebut perasaan yang wajar dan normal-normal saja. Tapi tentukan kapan kamu harus melepaskan "masa berkabung" dengan menentukan cita-cita dan harapan baru.

8. Jangan Terburu-buru Mencari Pengganti
Jangan terburu-buru mencari orang lain sebagai pengganti. Tidak adil untuk orang tersebut. Berikan waktu untuk diri kamu supaya pulih terlebih dahulu dan bisa menerima kehadiran seseorang dengan sepenuh hati bukan karena ingin lari dari kenyataan.

9. Jangan Terlalu Obsesif
Jika kamu merasa tidak dapat mencegah diri untuk mengejar-ngejarnya, carilah bantuan secara profesional.

Masa depan kamu terbentang luas. Bangkit dari kesedihan dan Badai pasti berlalu. Dan cita-cita kamu akan mudah dicapai dengan pikiran dan hati yang jernih. Bila belum bisa bangkit dari rasa tersebut, kamu akan ketinggalan satu langkah di belakang dari orang lain.

sumber: http://unikboss.blogspot.com/2010/10/sakit-hati-kecewa-atau-bahkan-merasa.html


Rabu, 17 Agustus 2011

Dirgahayu Indonesiaku

Nuansa perayaan kemerdekaan RI ke-66 masih tetap berdenyut dijantung bangsa ini, meski tak se-gegap gempita perayaan dua tahun sebelumnya, karena  HUT RI tahun lalu dan sekarang tepat berada di bulan Ramadhan.   Namun tentu saja, momen seperti ini memiliki makna yang sangat mendalam, khususnya bagi umat Islam Indonesia, karena proklamasi yang dikumandangkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tahun 1945 itu pun terjadi di bulan Ramadhan,  sehingga merupakan peristiwa sejarah yang bukan saja bernilai secara politis, tetapi juga bermakna religius.
          

logo 66 tahun kemerdekaan RI
Aroma kebangsaan yang dibalut semangat nasionalisme dengan nuansa lebih religius ini adalah sebuah euphoria yang kerap muncul dari anak bangsa ini setiap memasuki bulan Agustus. Biasanya, jauh-jauh hari sebelum tanggal 17 Agustus, pernak-pernik ‘agustusan’ sudah menghiasi diberbagai tempat. Umbul-umbul, baliho, spanduk, gapura dan tak ketinggalan bendera-bendera mulai ukuran kecil sampai besar, terpasang dipinggiran jalan, menjadi pemandangan yang amat menarik. Bahkan kegiatan-kegiatan perlombaan, mulai dari tarik tambang, balap karung sampai panjat pinang, tak luput menghiasi ekspresi kegembiraan dari perayaan kemerdekaan.


Pertanyaan yang kerap muncul dan menjadi bahan renungan setiap kali melewati bulan Agustus adalah : Apakah makna kemerdekaan bagi sebuah bangsa ? Apakah  kemerdekaan suatu bangsa yang dikumandangkan itu hanyalah bersifat politik belaka? Apakah kemerdekaan yang diproklamasikan tahun 1945 itu masih relevan dengan kondisi bangsa saat ini ? Tidak mudah untuk memeri jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut,  karena setiap jawaban yang diberikan pun ternyata akan berbenturan dengan realita yang terjadi sebenarnya. Tidak mudah merumuskan hakekat kemerdekaan sebagai terbebasnya umat manusia segala bentuk penjajahan, apalagi bila kemudian jenis-jenis penjajahan itu mengalami metamorfosa ke model-model penjajahan gaya baru (neoimperialisme) yang kerap membelenggu umat manusia.
                   

Bila kita menakar kemerdekaan bangsa ini dengan parameter konstitusi yakni Pembukaan UUD’45, khususnya alinea ke-4, setidak-tidaknya ada tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian kita semua, yaitu kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan penegakkan keadilan. Kenyataannya, setelah 66 tahun merdeka, jeritan untuk terciptanya kesejahteraan umum, kecerdasan kehidupan bangsa dan keadilan, masih terus berdengung. Mungkin tidak lebih dari 10 persen yang sudah merasakan kondisi hidup yang benar-benar sejahtera dan memperoleh hak kecerdasan itu, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial-ekonomi, dan lebih dari itu kesejahteraan dan keadilan masih tetap diawang-awang.
                             

Kemerdekaan yang sejatinya harus mampu mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang keadilan dan kemakmuran, kini harus menghadapi kenyataan sebaliknya. Kekayaan alam yang melimpah ruah di daratan dan lautan, kini dimiliki, dikuasai bahkan dirampok sebesar-besarnya oleh orang yang justru diamanahi untuk mengelolanya.
                        

 Memang untuk mencapai sebuah bangsa yang benar-benar merdeka, selalu ada proses panjang yang harus dilalui dengan dipenuhi gejolak dan goncangan. Seperti halnya sebuah sistem, maka selalu akan bergerak ke arah yang lebih baik dan stabil  jika ia digoncangkan oleh sebuah perubahan. Sebuah sistem yang telah mencapai keteraturan, pasti ia telah mengalami ketidakteraturan.
              

Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan sebuah bangsa, pasti mengalami keguncangan melalui sebuah revolusi yang berujung dengan kemerdekaan. Bangsa Indonesia yang dijajah selama hampir tiga setengah abad, mengalami penindasan dan tirani, namun mampu bangkit dan melawan, yang akhirnya bisa mencapai kemerdekaan, walau harus dibayar mahal dengan gugurnya para pahlawan. Oleh karena bangsa ini terus bergerak, maka kemerdekaan yang dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu, bukan akhir dari sebuah perjuangan. Bangsa ini akan terus mengalami berbagai dinamika,  pertumbuhan dan guncangan-guncangan dan beberapa kali pula mengalami masa transisinya. Dari orla ke orba, dari orba ke reformasi dan dari reformasi entah ke masa apalagi.
                    

Menurut Jalaluddin Rumi, “Ketika manusia masih berupa janin, darah adalah makanannya, ketika ia dilepaskan dari darah, susu menjadi makanannya, setelah disapih dari susu, ia mampu memakan-makanan yang keras. Kehidupan kita bergantung pada sapihan“. Demikian pula bangsa ini. Setelah disapih para penjajah, kita menikmati kemerdekaan. Kemudian kita juga disapih oleh beberapa orde untuk mengembangkan kemerdekaan kearah yang lebih baik lagi, walau harus mengalami keguncangan. Seperti halnya ketika kita berat hati harus menyapih bayi demi berkembang  menjadi anak dan remaja dan semakin dewasa.
               

Memaknai  kemerdekaan merupakan upaya untuk menggali semangat dari proses perubahan yang senantiasa terjadi. Sikap optimitistik untuk memandang masa depan dengan penuh harapan,harus dikedepankan agar kita tidak menjadi bangsa yang hanya berjalan di tempat. Harapan (optimisme) adalah obor yang terus menyala dan menerangi kehidupan. Orang yang putus harapan (pesimisme), hakekatnya sudah mati sebelum dia mati. Bangsa ini harus senantiasa memiliki harapan, agar mampu mengisi, mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan ini.
                  


Memiliki harapan sembari terus berjuang adalah cerminan dari sikap mensyukuri kemerdekaan sebagai berkah dan rahmat Allah. Jika kita selalu mensyukuri kemerdekaan ini, maka pasti Allah akan melimpahkan anugerah kebaikan (rizqan thayyibah) di sepanjang kehidupan kita, sebagaimana firman-Nya :


dan ingatlah ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi, kamu takut orang-orang akan menculik (memperdayakannmu) kamu, Maka Allah memberi kamu tempat menetap  (yang aman) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik  agar kamu bersyukur.”(Qs. Al-Anfal : 26)


DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA  KE-66,  SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA !!!

Minggu, 14 Agustus 2011

UTS DAN UAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


TEST PART I (UTS)


1.      Sebutkan pengertian Culture Shock dan jelaskan masing-masing tahapannya.?
Jawab :
Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut “gegar budaya”, adalah istilah psikolgis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial dan budaya yang berbeda. Pada initinya, jika disimpulkan, gegar budaya adalah kondisi kecemasan yang dialami seseorang dalam rangka penyesuaiannya dalam lingkungan yang baru di mana nilai budaya yang ada tidak sesuai dengan nilai budaya yang dimilikinya sejak lama. Gegar budaya dianggap sebagai benturan persepsi yang diakibatkan penggunaan pesepsi berdasarkan faktor-faktor internal (nilai-nilai budaya) yang telah dipelajari orang yang bersangkutan dalam lingkungan baru yang nilai-nilai budayanya berbeda dan belum ia pahami.
Tahapan-tahapan Culture Shock, antara lain :
a.      Fase Bulan Madu, Pada fase ini, seseorang yang baru menginjakkan kakinya di wilayah yang asing baginya merasa semua hal berjalan mulus dan menyenangkan.  Hal-hal baru akan membuatnya merasa gembira dan menikmati gaya hidupnya di lingkungan dengan budaya baru.
b.      Fase Penolakan, Pada fase ini pendatang mulai harus berurusan dengan masalah-masalah kecil seperti transportasi, belanja kebutuhan, atau masalah komunikasi dengan masyarakat setempat. Pada fase inilah si pendatang mulai sering mengeluhkan hal-hal kecil didaerah barunya, fase ini juga yang paling penting untuk dikenali karena disinilah sipendatang mulai merasakan adanya “Krisis” dalam dirinya. Ia mulai menjelek-jelekkan daerah barunya, dan hanya bias melihat kekurangan-kekurangan yang ada.
c.       Fase Konformis, Pada fase inilah pendatang mulai memahami kebudayaan barunya, nilai-nilai moral yang berlaku serta apa yang menjadi panutan masyarakat disekitarnya. Krisis didalam dirinya telah berlalu ketika ia mulai dapat bertoleransi dengan perbedaan-perbedaar yang ada. Pada tahap inilah si pendatang secara 90% telah beradaptasi dengan lingkungan barunya
d.      Fase Asimilasi, Pada fase ini pendatang sudah bias menerima kebiasaan adat, pola pikir, bahkan makanan dan minuman di daerah barunya. Disinilah si pendatang berfikir bahwa tidak ada hal yang lebih baik atau kurang baik. Tetapi hanya “berbeda”. Bahwa ketika pulang kedaerah asalnya, ia mulai merindukan daerah yang pernah ditinggalinya dan selalu mengenang setiap peristiwa yang didalamnya untuk seumur hidup

2.      Di Indonesia kita mengenal masyarakat keturunan Cina. Menurut anda apakah secara umum mereka sudah mengalami proses asimilasi? Jelaskan beserta faktor yang menjadi pendorong/penghambat mereka melakukan asimilasi!
Jawab :
Menurut pendapat saya pribadi, masyarakat keturunan cina (tionghoa) di Indonesia sudah mengalami proses asimilasi. Alasannya, selain karena faktor historis masyarakat keturunan tionghoa yang telah ada sejak lama (sebelum kemerdekaan Indonesia), ada juga hal-hal lain yakni penggunaan nama-nama Indonesia oleh para warga keturunan tionghoa. Masyarakat keturunan tionghoa umumnya tidak lagi menggunakan identitas tionghoa mereka dalam data kependudukan dan administrasi, termasuk juga dalam memberikan nama terhadap tempat usaha mereka. Meskipun mereka masih menggunakan identitas tionghoa mereka saat berineraksi dengan sesamanya atau dengan komunitas tionghoa lainnya.
Faktor pendorong asimilasi :
a.       Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
b.      Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
c.       Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
d.      Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
e.       Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
f.       Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya

Faktor Penghalang asimilasi :
a.       Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
b.      Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
c.       Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
d.      Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
e.       Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, bentuk mata,  atau rambut
f.       Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
g.      Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa

3.      Melting Pot adalah metafora yang digunakan untuk menggambarkan asimilasi masyarakat yang tinggal di Amerika Serikat. Apa yang dimaksud dengan melting pot dan apakah menurut pengamatan anda asimilasi sudah terjadi di Amerika Serikat pada masa sekarang ini? Jelaskan beserta contoh.
Jawab :
Melting pot adalah suatu keadaan dimana terjadinya peleburan berbagai ras, budaya, etnis dan agama di dalam sesuatu daerah, dimana mereka telah berasimilasi dan membawa kepada satu konsep asas tersendiri sehingga menimbulkan sebuah persatuan multietnis yang berkembang.
Menurut pengamatan pribadi saya, pada masa sekarang ini tentunya asimilasi telah terjadi di Amerika Serikat. Faktor historis bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang didirikan oleh para imigran asal inggris dan bukan didirikan oleh bangsa asli amerika sendiri merupakan salah satu alasan saya. Selain itu peleburan antar etnis yang terjadi di Amerika Seriakat yang terdiri dari etnis Hispanic, Indian, Cina, Afro-America, dan sebagainya juga terasa cukup baik tanpa terjadi perpecahan. Meskipun terdapat indikasi etnis afro-america sedikit terpinggirkan, namun bukan berarti mereka tidak memiliki kesamaan hak. Contohnya adalah dengan terpilihnya Barrack Obama yang merupakan keturunan kulit hitam, sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain itu, pernikahan antara etnis yang banyak terjadi di Amerika Serikat (antara orang amerika dengan orang keturunan asia, atau antara orang amerika dengan keturunan ameika latin) juga menunjukkan bahwa asimilasi di Amerika Serikat sudah cukup baik.




TEST PART II (UAS)

1.      Apa yang dimaksud dengan stereotype dan prejudice? Berikan contoh masing-masing pengertian!
Jawab :
  1. Stereotype
Stereotipe adalah kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto, 1993). Secara lebih tegas Matsumoto (1996) mendefinisikan stereotipe sebagai generalisasi kesan yang kita miliki mengenai seseorang terutama karakter psikologis atau sifat kepribadian. Ada juga yang mendefinisikan stereotipe sebagai “pemberian sifat tertentu terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, hanya karena ia berasal dari suatu kelompok tertentu (in group atau out group), yang bisa bersifat positif maupun negatif” (Amanda G., 2009)..
Contoh stereotype misalnya, kita mengenal bahwa wanita sunda adalah wanita yang matrealistis, orang minang adalah orang yang pelit dan pandai berdagang, atau kita juga mendengar bahwa orang jamaika yang identik dengan ganja.
  1. Prejudice (prasangka)
Prasangka merupakan pernyataan atau kesimpulan tentang sesuatu berdasarkan perasaan atau pengalaman yang dangkal terhadap seseorang atau sekelompok orang tertentu (Amanda G, 2009). Johnson (1986) mendefiniskan prasangka sebagai sikap positif atau negatif berdasarkan keyakinan stereotip kita tentang anggota dari kelompok tertentu. Liliweri (1995) juga menyebut prasangka yang mengandung sikap, pikiran, keyakinan, kepercayaan dan bukan tindakan (tetap ada di pikiran). Sedangkan Daft (1999) memberikan definisi prasangka lebih spesifik yakni kecenderungan untuk menilai secara negatif orang yang memiliki perbedaan dari umumnya orang dalam hal seksualitas, ras, etnik, atau yang memiliki kekurangan kemampuan fisik. Sedangkan sherif and sherif (dalam Ahmadi, 2007: 196) mengemukakan prasangka adalah suatu sikap negatif para anggota suatu kelompok, berasal dari norma mereka yang pasti, kepada kelompok lain beserta anggotanya. 
Contoh prasangka misalnya, orang Jepang dianggap kaku dan pekerja keras, orang Cina itu mata duitan, para politikus itu adalah penipu, dan lain-lain.
2.      Jelaskan pengaruh kebudayaan India/Hindu terhadap kebudayaan Indonesia dalam berbagai aspek budaya!
Jawab :

Adapun pengaruh kebudayaan India/Hindu terhadap kebudayaan Indonesia mencakup beberapa aspek kebudayaan, antara lain :
a.       Aspek Seni Bangunan
Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.
b.      Aspek Seni rupa/Seni lukis
Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai  Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati.  Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.
c.       Aspek Seni sastra
Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
d.      Aspek Sistem Penanggalan
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.
e.       Aspek Kepercayaan dan Filsafat
Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu  meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
f.       Aspek Pemerintahan
Setelah masuknya pengaruh Hindu,  tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun.
g.      Aspek Tradisi Spiritual
Meskipun saat ini Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia namun proses ibadah yang terjadi tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan hindu. Misalnya saja tradisi balimau kasai di kabupaten Kampar, Riau dan tradisi penyerahan sesajian pada masyarakat islam kejawen di pulau jawa.



3.      Salah satu dimensi budaya menurut Hofstede adalah Masculinity/Feminity. Jelaskan arti kedua istilah tersebut, masyarakat negara mana yang tingkat maskulinitasnya tinggi, masyarakat negara mana yang tingkat feminitasnya tinggi, terletak dimanakan posisi Indonesia menurut anda? Berikan beserta contohnya masing-masing!
Jawab :

a.       Masculinity
Adalah perkembangan dimana nilai lebih dominan dalam masyarakat adalah yang berorientasi maskulin. Kultur maskulin menggunakan eksistensi biologis dari dua gender untuk menjelaskan aturan perbedaan social untuk laki-laki dan wanita, mereka mengharapkan lelaki lebih percaya diri, ambisius, dan kompetitif, dan bersemangat menggapai materi, menghormati yang besar, kuat dan cepat.
Contoh negara dengan tingkat maskulinitasnya tinggi adalah di jepang, dimana mayoritas posisi pimpinan maupun posisi legislatif dipegang oleh pria dengan persentase mencapai 95%.

b.      Feminity 
Adalah sebuah kultur yang menilai feminitas sebagai sikap yang bersikap maju. Dunia feminine melihat pengaturan bahwa lelaki perlu aktif dan karenanya mereka berasumsi dengan membuat aturan yang berkembang, juga didalamnya persamaan gender memegang peranan dalam lingkungan. Dapat disimpulkan dalam kultur feminine mereka menjaga agar “menguasai aturan sosial untuk semua gender”. Kemerdekaan internal dan kebiasaan persamaan gender adalah yang ideal, dan orang akan bersimpati dengan ketidak beruntungan tersebut. 
Contoh negara dengan tingkat feminitasnya tinggi adalah Swedia, dimana wanita memiliki persentase 41% mengusai posisi legislatif.

Sedangkan di Indonesia sendiri, menurut pribadi saya, tingkat maskulinitasnya lebih tinggi daripada feminitasnya. Tentu saja hal ini sama seperti negara-negara lain yang masih menjunjung tinggi tradisi ketimuran dan beranggapan bahwa wanita kodratnya hanya berada “dibawah pria”. Selain itu hal tersebut dapat tercermin dari posisi pemerintahan dan legislative yang didominasi oleh kaum pria, meskipun tidak ada larangan bagi wanita untuk menempati posisi tersebut.


Minggu, 07 Agustus 2011

PIALA SUPER ITALIA MILIK AC MILAN.

pesta milan
Tropi Piala Super Italia tahun 2011 menjadi milik Milan setelah Zlatan Ibrahimovic dkk berhasil menundukkan rival sekota mereka, Inter, di Bird Nest Stadium, Beijing, Cina dengan 2-1.

Tropi tersebut melengkapi sukses Milan musim lalu setelah sebelumnya meraih scudetto Serie A Italia. Dan juga menjadi tropi kedua bagi Massimiliano Allegri sejak menukangi Milan mulai musim lalu.

gol sneijder
Meski menang, Milan sempat dibuat sedikit kewalahan lewat permainan menyerang Inter. Bahkan di menit 22, Milan sudah tertinggal 0-1 lewat gol indah Wesley Sneijder melalui tendangan bebas yang tak mampu dibendung kiper Christian Abbiati.
Ibra Kadabra
Pasca gol tersebut, Milan berusaha membalas di sejumlah kesempatan yang dimiliki, namun hingga turun minum, Inter masih memimpin 1-0.

Baru di babak kedua Milan bisa membalas gol Inter. Berawal dari umpan lambung terukur Robinho kepada Clarence Seedorf, gelandang veteran Belanda itu dengan cerdik mengirim umpan silang ke depan gawang Inter yang kosong ditinggalkan Julio Cesar yang hendak memotong bola. Ibrahimovic yang berada dekat dengan gawang langsung menyambar bola dengan kepalanya sambil menjatuhkan badan tanpa mampu dicegah oleh pemain belakang Inter. Gol, 1-1 kedudukan.

ekspresi boateng
Setelah gol penyeimbang angka tersebut, Milan terus menyerang dan balik memimpin enam menit kemudian. Umpan jauh yang sangat cantik Ignazio Abete berhasil disambut Alexandre Pato dan striker Milan itu melepas tendangan ke arah gawang. Bola sepakan Pato  berhasil ditepis Julio Cesar dan mengubah arah mengenai mistar gawang, namun bola memantul ke arah Kevin-Prince Boateng untuk dituntaskan dengan sontekannya.

Inter yang tak ingin dibuat malu berusaha membalas dengan terus menekan pertahanan Milan. Gol juga sempat tercipta di masa injury time lewat tendangan Samuel Eto'o, namun dianulir karena striker Inter itu sudah terlebih dulu berada dalam posisi offside. Pada akhirnya, Inter harus menyerah kalah dari Milan dengan skor 2-1. Tropi Piala Super Italia tahun 2011 pun menjadi milik Milan.

ANTV dihujat

ANTV dihujat
Puluhan bahkan ratusan ribu penggila bola di indonesia merasa dibohongi ANTV. Meraka kecewa ANTV tidak menepati janjinya untuk menyiarkan pertandingan Piala super Italia antara AC Milan melawan Inter Milan yang seyogyanya berlangsung di Stadion Bird's Nest, Beijing China, Sabtu mulai pukul 19.30 WIB.

Namun hingga gol pertama Inter melaui Sneijder tercipta menit ke-22, ANTV belum juga menyiarkan pertandingan tersebut. ANTV hanya menyajikan komentator dan preview pertandingan seolah-olah pertandingan belum berlangsung. Tentu saja hal ini membuat banyak penonton kecewa.
Walaupun pada akhirnya ANTV menyiarkan pertandingan ini disaat-saat akhir pertandingan, dengan kedudukan  sudah 2-1 untuk AC Milan.